Pengertian
Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki banyak
definisi, diantaranya ada yang mengatakan bahwa Karya ilmiah adalah suatu
laporan tertulis yang merupakan hasil suatu kajian atau penelitian yang
dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karya ilmiah memiliki standard dalam
penulisan, yaitu etika keilmuan yang sudah disepakati dan harus ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Ada juga yang mendefinisikan
karya ilmiah sebagai suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat
ilmiah. Sistematis berarti bahwa karya ilmiah tersebut disusun menurut aturan
tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung didalamnya menjadi padu
dan jelas.
Sementara itu, bersifat
ilmiah artinya bahwa karya ilmiah tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan,
argumentasi atau pemecahan masalah yang disasarkan pada beberapa bukti empiric atau
kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran
bukti empiric atau teori yang mendukung gagasan tersebut.
Pengertian tadi sejalan
dengan apa yang dikemukan oleh Brotowijoyo, “Karya ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. “ Ditambahkan pula bahwa penyusunan karya ilmiah harus
ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat
akibatnya. Kebenearan dalam sebuah karya ilmiah harus berupa kebenaran objektif
dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.
Ciri
– Ciri Karya Ilmiah
Berdasarkan beberapa
pengertian diatas, sebuah karangan dapat digolongkan ke dalam karya ilmiah jika
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·
Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan
pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan
suatu masalah.
·
Pengetahuan yang disajikan dalam karya ilmiah
haruslah berdasarkan fakta atau data empiric atau berdasarkan kepada
teori-teori yang telah teruji dan dapat diakui kebenerannya.
·
Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang
objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah karya ilmiah tidak boleh
mengandung manipulasi data.
·
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
haruslah bahas yang baku dan diusahakan banyak menggunakan istilah teknis yang
berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah. Namun tentunya, penggunaan
bahasa-bahasa yang bersifat denotatif pun haruslah menjadi bahasa pengantar.
·
Sistematika atau metodologi penulisan karya
ilmiah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum membahas mengenai
tujuan penulisan ilmiah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu
mengapa karya ilmiah perlu dipelajari atau dilatih. Sebagai mahasiswa atau
guru, Anda tentu sering diminta untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan
bidang keilmuan. Untuk itu Anda harus memperlajari pengetahuan tentang menulis
karya ilmiah.
Selain itu, penulisan karya
ilmiah menjadi perlu dipelajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
·
Seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan
mampu menuangkan idea tau gagasannya melalui sebuah karya ilmiah atau karya
tulis lainnya. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis tidak hanya cukup
dipahami, melainkan harus dipraktikan.
·
Berbagai pengamatan yang dilakukan dilapangan,
menunjukan bahwa kemampuan menulis guru yang mengikuti pendidikan tinggi masih
belum memadai, apalagi dalam penulisan karya ilmiah.
·
Karya ilmiah memiliki cirri khas yang
membedakan dengan jenis tulisan atau karangan deskripsi lainnya. Oleh karena
itu, cirri khas tersebut harus dikuasai agar bisa diterapkan dengan benar
ketika menulis.
Adapun tujuan penulisan
karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai berikut :
·
Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas
atau kalangan tertentu, tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya
ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.
·
Memenuhi tugas yang diberikan sebagai
persyaratan dalam studi. Tujuan ini biasanya terkait dengan tugas penulisan
makalah dari guru atau dosen, serta penulisan tugas akhir, skripsi, tesis,
maupun desertasi.
·
Mendiskusikan gagasan dengan kalangan
tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalkan, karya ilmiah yang disusun
untuk suatu seminar, somposium, diskusi panel, dan sejenisnya.
·
Mengikuti perlombaan penulisaan karya ilmiah.
Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga,
seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi
mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
·
Menyebarkan hasil peneletian kepada
masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian
yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau saat ini banyak juga yang
diposting dalam sebuah website.
Fungsi
Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki
beberapa fungsi penting, diantarannya berfungsi sebagai rujukan, sebagai
penambah wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi,
menulis karya ilmiah bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintergrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasaan intelektual, disamping
menyumbang terhadapat perluasaan cakrawala ilmu pengetahuan.
Aturan
Menyusun Karya Ilmiah
Laporan penulisan karya
ilmiah harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Hal ini diperlukan agar
pembahasan tidak melenceng ke mana-mana sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami isi laporan.
Umumnya, susunan karya
ilmiah adalah sebagai berikut :
·
BAB I terdiri atas :
1. Latar
Belakang Masalah
Pemicu
suatu permasalah atau objek bahasan yang dijadikan penelitian.
2. Maksud
Dan Tujuan Penelitian Dibuat
3. Rumusan
Masalah
4. Identifikasi
masalah
5. Batasan
masalah
6. Arti
atau Makna Istilah yang Dipakai Di Dalam Karya Tulis
7. Kerangka
Pemikiran
Landasan
teoritis yang dipakai untuk mendukung pembahasan.
8. Metode
Penelitian
- Metode
Penelitian Kualitatif
- Metode
Penelitian Kuantitaf
9. Operasional
Variabel
Paparan
yang berisi subjudul dari tiap bab.
·
BAB II
Berisi tinjauan atau landasan teori yang
dapat dipakai untuk mendukung peneltian.
·
BAB III
Berisi penjelasan mengenai objek yang
diteliti.
·
BAB IV
Berisi pembahasan atau analisis objek.
·
BAB V
Berisi Kesimpulan serta Saran yang
didapat dari pembahasan.
Daftar
Pustaka
Dalam karya ilmiah, perlu
dicantumkan daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sumber data-data yang
diperoleh dan menjadi rujukan, bisa didapat dari literature-literatur, buku,
majalah, dan sebagainya. Penulisan daftar pustaka memuat nama pengarang, tahun
terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.
Sampai saat ini, banyak
versi cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang dan
disepakati oleh masyarakat keilmuan tiap-tiap bidang. Misalnya, daftar pustaka
di Universitas Gunadarma (UG) akan berbeda dengan universitas lain. Mahasiswa
Gunadarma yang sedang menulis laporan ilmiah harus mengikuti pedoman yang sudah
ditetapkan oleh universitasnya.
Kejelasan
Logika
Syarat lain dari penulisan karya ilmiah adalah nalar atau
logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti,
bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam
menulis. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti,
tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul.
Konsistensi
Syarat lain dalam penulisan karya ilmiah adalah “konsisten”.
Konsisten dalam penulisan karya ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil.
Contohnya, pada penulisan subjudul dengan tanda angka,
maka di bab selanjutnya pun harus menggunakan angka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar