Minggu, 01 Juli 2012

Pengertian Karya Ilmiah


Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki banyak definisi, diantaranya ada yang mengatakan bahwa Karya ilmiah adalah suatu laporan tertulis yang merupakan hasil suatu kajian atau penelitian yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karya ilmiah memiliki standard dalam penulisan, yaitu etika keilmuan yang sudah disepakati dan harus ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada juga yang mendefinisikan karya ilmiah sebagai suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karya ilmiah tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung didalamnya menjadi padu dan jelas.
Sementara itu, bersifat ilmiah artinya bahwa karya ilmiah tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang disasarkan pada beberapa bukti empiric atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empiric atau teori yang mendukung gagasan tersebut.
Pengertian tadi sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Brotowijoyo, “Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. “ Ditambahkan pula bahwa penyusunan karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenearan dalam sebuah karya ilmiah harus berupa kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, sebuah karangan dapat digolongkan ke dalam karya ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·         Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
·         Pengetahuan yang disajikan dalam karya ilmiah haruslah berdasarkan fakta atau data empiric atau berdasarkan kepada teori-teori yang telah teruji dan dapat diakui kebenerannya.
·         Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah karya ilmiah tidak boleh mengandung manipulasi data.
·         Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah bahas yang baku dan diusahakan banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah. Namun tentunya, penggunaan bahasa-bahasa yang bersifat denotatif pun haruslah menjadi bahasa pengantar.
·         Sistematika atau metodologi penulisan karya ilmiah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum membahas mengenai tujuan penulisan ilmiah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu mengapa karya ilmiah perlu dipelajari atau dilatih. Sebagai mahasiswa atau guru, Anda tentu sering diminta untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan bidang keilmuan. Untuk itu Anda harus memperlajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
Selain itu, penulisan karya ilmiah menjadi perlu dipelajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
·         Seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu menuangkan idea tau gagasannya melalui sebuah karya ilmiah atau karya tulis lainnya. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis tidak hanya cukup dipahami, melainkan harus dipraktikan.
·         Berbagai pengamatan yang dilakukan dilapangan, menunjukan bahwa kemampuan menulis guru yang mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam penulisan karya ilmiah.
·         Karya ilmiah memiliki cirri khas yang membedakan dengan jenis tulisan atau karangan deskripsi lainnya. Oleh karena itu, cirri khas tersebut harus dikuasai agar bisa diterapkan dengan benar ketika menulis.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai berikut :
·         Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.
·         Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan ini biasanya terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, maupun desertasi.
·         Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalkan, karya ilmiah yang disusun untuk suatu seminar, somposium, diskusi panel, dan sejenisnya.
·         Mengikuti perlombaan penulisaan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
·         Menyebarkan hasil peneletian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau saat ini banyak juga yang diposting dalam sebuah website.

Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi penting, diantarannya berfungsi sebagai rujukan, sebagai penambah wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintergrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasaan intelektual, disamping menyumbang terhadapat perluasaan cakrawala ilmu pengetahuan.

Aturan Menyusun Karya Ilmiah
Laporan penulisan karya ilmiah harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Hal ini diperlukan agar pembahasan tidak melenceng ke mana-mana sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan.
Umumnya, susunan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
·         BAB I terdiri atas :
1.    Latar Belakang Masalah
Pemicu suatu permasalah atau objek bahasan yang dijadikan penelitian.
2.    Maksud Dan Tujuan Penelitian Dibuat
3.    Rumusan Masalah
4.    Identifikasi masalah
5.    Batasan masalah
6.    Arti atau Makna Istilah yang Dipakai Di Dalam Karya Tulis
7.    Kerangka Pemikiran
Landasan teoritis yang dipakai untuk mendukung pembahasan.
8.    Metode Penelitian
-       Metode Penelitian Kualitatif
-       Metode Penelitian Kuantitaf
9.    Operasional Variabel
Paparan yang berisi subjudul dari tiap bab.

·         BAB II
Berisi tinjauan atau landasan teori yang dapat dipakai untuk mendukung peneltian.
·         BAB III
Berisi penjelasan mengenai objek yang diteliti.
·         BAB IV
Berisi pembahasan atau analisis objek.
·         BAB V
Berisi Kesimpulan serta Saran yang didapat dari pembahasan.

Daftar Pustaka
Dalam karya ilmiah, perlu dicantumkan daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sumber data-data yang diperoleh dan menjadi rujukan, bisa didapat dari literature-literatur, buku, majalah, dan sebagainya. Penulisan daftar pustaka memuat nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.
Sampai saat ini, banyak versi cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang dan disepakati oleh masyarakat keilmuan tiap-tiap bidang. Misalnya, daftar pustaka di Universitas Gunadarma (UG) akan berbeda dengan universitas lain. Mahasiswa Gunadarma yang sedang menulis laporan ilmiah harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan oleh universitasnya.

Kejelasan Logika
Syarat lain dari penulisan karya ilmiah adalah nalar atau logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti, bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam menulis. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti, tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul.

Konsistensi
Syarat lain dalam penulisan karya ilmiah adalah “konsisten”. Konsisten dalam penulisan karya ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil.
Contohnya, pada penulisan subjudul dengan tanda angka, maka di bab selanjutnya pun harus menggunakan angka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar