Minggu, 01 Juli 2012

Tentang Brosur


Pengertian Brosur

            Brosur adalah promosi barang atau jasa yang perusahan dengan menjualkan sebuah perusahan yang bergerak sebagai promosi pemasaran untuk melihat brosur yang diperlihatkan dengan barang atau jasa yang akan dipermudahkan supaya brosur tersebut menjadi lebih promosi dengan barang atau jasa yang akan diperlihatkan dengan serius agar masyarakat bisa menjaga nama baik brosur supaya bergerak dengan baik dalam menjaga nama baik brosur .supaya dalam memperhitungkan media yang percetakan harus menjaga hubungan baik dengan promosi barang atau jasa yang sudah bahan baku.
             Secara keseluruhan dalam menjadi informasi yang sudah ada dalam media cetak untuk menyalin suatu hubungan sesame manusia agar berjalan dengan baik pada saat mengatur informasi yang baik agar brosur mendapatkan informasi yang baik dalam mengembangkan suatu informasi yang baik agar masyarakat bisa menjalankan kerjasama yang baik dalam melakukan hubungan yang baik supaya tidak ada ganguan yang merusak hubungan dalam masyarakat .untuk itu dalam mengembangkan suatu masalah harus mendirikan suatu informasi yang baik agar bisa menjalankan hubungan yang baik supaya dalam menjaga hubungan yang baik harus menjalankan brosur yang ada dalam informasi yang baik agar setiap ada kesalahan harus menjaga hubungan yang sempurna dalam informasi dalam promosi yang sekarang menjalankan hubungan yang baik .

Sejarah Brosur
            Dalam menjalankan suatu hubungan yang baik harus mendapatkan informasi yang baik dalam mengerjakan masalah brosur untuk menjalin suatu hubungan yang baik pada media untuk menjaga suatu informasi yang ada dalam jalinan yang baik agar dalam sejarah brosur tersebut harus mempunyai informasi dalam menjaga hubungan yang baik agar tidak ada suatu hubungan yang menjalin tidak baik dalam menjaga dan mempunyai informasi dalam mengerjakan brosur agar dalam menarik hubungan bisa dikategori media brosur dalam menjalankan suatu informasi yang lebih baik dari pada sejarah brosur yang memiliki media brosur dalam menjalankan suatu perkembangan informasi yang baik dalam menarik sejarah brosur .maka dari itu dalam menjalankan informasi yang baik harus memiliki suatu bahasan harus menjaga hubungan baik yang barang atau jasa menjalankan hubungan yang baik agar tidak ada kesalahan dalam menjalankan informasi pada brosur agar dalam menjalin suatu informasi harus lebih baik dan tidak ada kesalahan dalam proses informasi media brosur .
Tujuan Brosur
             Dalam menjalankan brosur harus pakai informasi yang baik agar tidak ada kesalahan yang diperbuat dengan media harus mempunyai latar belakang dari brosur adalah :
A.menjalankan informasi brosur dengan baik
B.menjadikan media yang sangat berpengalaman
C.menawarkan informasi pada media cetak
D.mejadikan brosur untuk masalah informasi brosur
             Untuk menjalankan suatu informasi harus mengerakan kepada informasi yang harus mejalankan suatu masalah dalam brosur agar tidak ada kesalahan dalam media brosur untuk mendapatkan suatu informasi yang baik agar tidak ada kesalahan yang dibicarakan untuk media brosur tersebut .akan tercipta suatu hubungan yang baik dalam tujuan brosur tersebut maka dari itu dalam menjaga suatu hubungan harus menciptakan brosur yang baik .

Manfaat Brosur
             
              Dalam brosur harus menciptakan suatu kejelasan dalam brosur agar dalam menjalin hubungan dengan baik harus menjaga hubungan yang baik dalam informasi yang ada didalam hubungan yang baik agar tidak ada informasi yang baik dalam brosur agar tidak adanya suatu masalah yang serius dalam brosur tersebut .maka dari itu dalam menjalankan suatu brosur harus menciptakan hubungan yang baik dalam menerangkan suatu masalah yang baik agar tidak ada salah satu menjaga hubungan yang baik dalam manfaat brosur .untuk itu dalam menjalankan suatu masalah yang baik adalah suatu informasi yang baik dalam menerangkan suatu masalah yang ada dalam brosur tersebut .maka dari itu brosur harus menjalin suatu informasi yang baik agar tidak ada ketertarikan dalam brosur tersebut .agar dalam brosur tersebut harus mengembangkan informasi yang baik dalam brosur

Ukuran Brosur
               Pada ukuran brosur menciptakan hubungan yang baik dalam menjelaskan hubungan brosur yang ada pada ukuran brosur agar tidak ada kesalahan dalam informasi dalam menjelaskan hubungan yang baik agar dalam mengerakan dengan baik agar tercipta dengan sempurna dan baik dalam ukuran brosur supaya pada penulisan humas harus baik agar pada saat meneliti ukuran brosur harus menjelaskan suatu hubungan yang baik supaya tidak ada kesalahan dalam mengukur penulisan humas supaya hubungan brosur pada ukuran harus sama dan tidak ada salah dalam menentukan suatu ukuran brosur yang pasti dalam penantian hubungan yang baik agar tercipta suatu hubungan yang baik pada ukuran brosur supaya tidak ada kesalahan dalam menjelaskan suatu ukuran pada brosur agar terjalin dengan baik penulisan humas supaya tidak ada kesalahan yang ada pada ukuran brosur supaya bisa melakukan suatu hubungan brosur pada penulisan humas agar dengan baik supaya dalam meneliti suatu ukuran brosur harus terlihat dengan baik agar dapat dijelaskan dengan baik .

Contoh Brosur

referensi:
http://army-arif.blogspot.com/2009/12/pengertian-brosur.html
Read More..

Pengertian Karya Ilmiah


Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki banyak definisi, diantaranya ada yang mengatakan bahwa Karya ilmiah adalah suatu laporan tertulis yang merupakan hasil suatu kajian atau penelitian yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karya ilmiah memiliki standard dalam penulisan, yaitu etika keilmuan yang sudah disepakati dan harus ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada juga yang mendefinisikan karya ilmiah sebagai suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karya ilmiah tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung didalamnya menjadi padu dan jelas.
Sementara itu, bersifat ilmiah artinya bahwa karya ilmiah tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang disasarkan pada beberapa bukti empiric atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empiric atau teori yang mendukung gagasan tersebut.
Pengertian tadi sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Brotowijoyo, “Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. “ Ditambahkan pula bahwa penyusunan karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenearan dalam sebuah karya ilmiah harus berupa kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, sebuah karangan dapat digolongkan ke dalam karya ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·         Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
·         Pengetahuan yang disajikan dalam karya ilmiah haruslah berdasarkan fakta atau data empiric atau berdasarkan kepada teori-teori yang telah teruji dan dapat diakui kebenerannya.
·         Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah karya ilmiah tidak boleh mengandung manipulasi data.
·         Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah bahas yang baku dan diusahakan banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah. Namun tentunya, penggunaan bahasa-bahasa yang bersifat denotatif pun haruslah menjadi bahasa pengantar.
·         Sistematika atau metodologi penulisan karya ilmiah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum membahas mengenai tujuan penulisan ilmiah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu mengapa karya ilmiah perlu dipelajari atau dilatih. Sebagai mahasiswa atau guru, Anda tentu sering diminta untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan bidang keilmuan. Untuk itu Anda harus memperlajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
Selain itu, penulisan karya ilmiah menjadi perlu dipelajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
·         Seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu menuangkan idea tau gagasannya melalui sebuah karya ilmiah atau karya tulis lainnya. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis tidak hanya cukup dipahami, melainkan harus dipraktikan.
·         Berbagai pengamatan yang dilakukan dilapangan, menunjukan bahwa kemampuan menulis guru yang mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam penulisan karya ilmiah.
·         Karya ilmiah memiliki cirri khas yang membedakan dengan jenis tulisan atau karangan deskripsi lainnya. Oleh karena itu, cirri khas tersebut harus dikuasai agar bisa diterapkan dengan benar ketika menulis.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai berikut :
·         Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.
·         Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan ini biasanya terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, maupun desertasi.
·         Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalkan, karya ilmiah yang disusun untuk suatu seminar, somposium, diskusi panel, dan sejenisnya.
·         Mengikuti perlombaan penulisaan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
·         Menyebarkan hasil peneletian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau saat ini banyak juga yang diposting dalam sebuah website.

Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi penting, diantarannya berfungsi sebagai rujukan, sebagai penambah wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintergrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasaan intelektual, disamping menyumbang terhadapat perluasaan cakrawala ilmu pengetahuan.

Aturan Menyusun Karya Ilmiah
Laporan penulisan karya ilmiah harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Hal ini diperlukan agar pembahasan tidak melenceng ke mana-mana sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan.
Umumnya, susunan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
·         BAB I terdiri atas :
1.    Latar Belakang Masalah
Pemicu suatu permasalah atau objek bahasan yang dijadikan penelitian.
2.    Maksud Dan Tujuan Penelitian Dibuat
3.    Rumusan Masalah
4.    Identifikasi masalah
5.    Batasan masalah
6.    Arti atau Makna Istilah yang Dipakai Di Dalam Karya Tulis
7.    Kerangka Pemikiran
Landasan teoritis yang dipakai untuk mendukung pembahasan.
8.    Metode Penelitian
-       Metode Penelitian Kualitatif
-       Metode Penelitian Kuantitaf
9.    Operasional Variabel
Paparan yang berisi subjudul dari tiap bab.

·         BAB II
Berisi tinjauan atau landasan teori yang dapat dipakai untuk mendukung peneltian.
·         BAB III
Berisi penjelasan mengenai objek yang diteliti.
·         BAB IV
Berisi pembahasan atau analisis objek.
·         BAB V
Berisi Kesimpulan serta Saran yang didapat dari pembahasan.

Daftar Pustaka
Dalam karya ilmiah, perlu dicantumkan daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sumber data-data yang diperoleh dan menjadi rujukan, bisa didapat dari literature-literatur, buku, majalah, dan sebagainya. Penulisan daftar pustaka memuat nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.
Sampai saat ini, banyak versi cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang dan disepakati oleh masyarakat keilmuan tiap-tiap bidang. Misalnya, daftar pustaka di Universitas Gunadarma (UG) akan berbeda dengan universitas lain. Mahasiswa Gunadarma yang sedang menulis laporan ilmiah harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan oleh universitasnya.

Kejelasan Logika
Syarat lain dari penulisan karya ilmiah adalah nalar atau logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti, bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam menulis. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti, tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul.

Konsistensi
Syarat lain dalam penulisan karya ilmiah adalah “konsisten”. Konsisten dalam penulisan karya ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil.
Contohnya, pada penulisan subjudul dengan tanda angka, maka di bab selanjutnya pun harus menggunakan angka.
Read More..

Selasa, 01 Mei 2012

Perhitungan, Pembalasan Serta Pemulihan Nama Baik


Manusia Dan Keadilan


Pengertian Pembalasan Dan Keadilan

         Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari pentah Tuhan pun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan dineraka.

Penyebab Perhitungan dan Penjelasan
             Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan mennimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
              Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Macam - Macam Perhitungan, Pembalasan dan Pemulihan Nama Baik

              Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.


referensi:
http://vdeeaa.blogspot.com/2012/04/perhitungan-dan-pembalasan.html Read More..

Kejujuran Dan Kecurangan


Manusia Dan Keadilan


Kejujuran Dan Keadilan 

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya yaitu melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan (ketidak adilan) antara lain ;
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun..
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan. Oleh karena itu sebagai manusia seharusnya kita dapat menilai dan memilih mana yang harus diambil dari norma tersebut.

referensi:
http://agungclivemelod.blogspot.com/2011/05/kejujuran-dan-kecurangan.html
Read More..

Macam-macam Keadilan


Manusia Dan Keadilan

Bermacam Keadilan

1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal

2. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

referensi:
http://timbul-waluyo88.blogspot.com/2012/04/pengertian-bermacam-keadilan.html
Read More..