Manusia Dan Keadilan
Kejujuran Dan Keadilan
Dalam
kehidupan, setiap manusia pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak
adil atau bahkan sebaliknya yaitu melakukan hal yang tidak adil. Dimana
pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk
berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran
sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan –
permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan
oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis
hingga bahkan sikap moral.
Keadilan
adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata
dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki
“hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan
kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam
perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan
pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia
dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan.
Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang
sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak
semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki
cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai
dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan
moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang
dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu
sendiri dapat bersifat hukum.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan (ketidak adilan) antara lain ;
1.
Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya.
Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah,
tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas
dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan
segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain
disekelilingnya.
2.
Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan
mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski
terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan
sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran
moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada
setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan
dan bahkan menegakan keadilan.
3.
Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan
keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun
mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit
sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri
harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan
orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan
dan santun..
Keadilan
dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam
waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.
Oleh karena itu sebagai manusia seharusnya kita dapat menilai dan
memilih mana yang harus diambil dari norma tersebut.
referensi:
http://agungclivemelod.blogspot.com/2011/05/kejujuran-dan-kecurangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar