Minggu, 01 Juli 2012

Tentang Brosur


Pengertian Brosur

            Brosur adalah promosi barang atau jasa yang perusahan dengan menjualkan sebuah perusahan yang bergerak sebagai promosi pemasaran untuk melihat brosur yang diperlihatkan dengan barang atau jasa yang akan dipermudahkan supaya brosur tersebut menjadi lebih promosi dengan barang atau jasa yang akan diperlihatkan dengan serius agar masyarakat bisa menjaga nama baik brosur supaya bergerak dengan baik dalam menjaga nama baik brosur .supaya dalam memperhitungkan media yang percetakan harus menjaga hubungan baik dengan promosi barang atau jasa yang sudah bahan baku.
             Secara keseluruhan dalam menjadi informasi yang sudah ada dalam media cetak untuk menyalin suatu hubungan sesame manusia agar berjalan dengan baik pada saat mengatur informasi yang baik agar brosur mendapatkan informasi yang baik dalam mengembangkan suatu informasi yang baik agar masyarakat bisa menjalankan kerjasama yang baik dalam melakukan hubungan yang baik supaya tidak ada ganguan yang merusak hubungan dalam masyarakat .untuk itu dalam mengembangkan suatu masalah harus mendirikan suatu informasi yang baik agar bisa menjalankan hubungan yang baik supaya dalam menjaga hubungan yang baik harus menjalankan brosur yang ada dalam informasi yang baik agar setiap ada kesalahan harus menjaga hubungan yang sempurna dalam informasi dalam promosi yang sekarang menjalankan hubungan yang baik .

Sejarah Brosur
            Dalam menjalankan suatu hubungan yang baik harus mendapatkan informasi yang baik dalam mengerjakan masalah brosur untuk menjalin suatu hubungan yang baik pada media untuk menjaga suatu informasi yang ada dalam jalinan yang baik agar dalam sejarah brosur tersebut harus mempunyai informasi dalam menjaga hubungan yang baik agar tidak ada suatu hubungan yang menjalin tidak baik dalam menjaga dan mempunyai informasi dalam mengerjakan brosur agar dalam menarik hubungan bisa dikategori media brosur dalam menjalankan suatu informasi yang lebih baik dari pada sejarah brosur yang memiliki media brosur dalam menjalankan suatu perkembangan informasi yang baik dalam menarik sejarah brosur .maka dari itu dalam menjalankan informasi yang baik harus memiliki suatu bahasan harus menjaga hubungan baik yang barang atau jasa menjalankan hubungan yang baik agar tidak ada kesalahan dalam menjalankan informasi pada brosur agar dalam menjalin suatu informasi harus lebih baik dan tidak ada kesalahan dalam proses informasi media brosur .
Tujuan Brosur
             Dalam menjalankan brosur harus pakai informasi yang baik agar tidak ada kesalahan yang diperbuat dengan media harus mempunyai latar belakang dari brosur adalah :
A.menjalankan informasi brosur dengan baik
B.menjadikan media yang sangat berpengalaman
C.menawarkan informasi pada media cetak
D.mejadikan brosur untuk masalah informasi brosur
             Untuk menjalankan suatu informasi harus mengerakan kepada informasi yang harus mejalankan suatu masalah dalam brosur agar tidak ada kesalahan dalam media brosur untuk mendapatkan suatu informasi yang baik agar tidak ada kesalahan yang dibicarakan untuk media brosur tersebut .akan tercipta suatu hubungan yang baik dalam tujuan brosur tersebut maka dari itu dalam menjaga suatu hubungan harus menciptakan brosur yang baik .

Manfaat Brosur
             
              Dalam brosur harus menciptakan suatu kejelasan dalam brosur agar dalam menjalin hubungan dengan baik harus menjaga hubungan yang baik dalam informasi yang ada didalam hubungan yang baik agar tidak ada informasi yang baik dalam brosur agar tidak adanya suatu masalah yang serius dalam brosur tersebut .maka dari itu dalam menjalankan suatu brosur harus menciptakan hubungan yang baik dalam menerangkan suatu masalah yang baik agar tidak ada salah satu menjaga hubungan yang baik dalam manfaat brosur .untuk itu dalam menjalankan suatu masalah yang baik adalah suatu informasi yang baik dalam menerangkan suatu masalah yang ada dalam brosur tersebut .maka dari itu brosur harus menjalin suatu informasi yang baik agar tidak ada ketertarikan dalam brosur tersebut .agar dalam brosur tersebut harus mengembangkan informasi yang baik dalam brosur

Ukuran Brosur
               Pada ukuran brosur menciptakan hubungan yang baik dalam menjelaskan hubungan brosur yang ada pada ukuran brosur agar tidak ada kesalahan dalam informasi dalam menjelaskan hubungan yang baik agar dalam mengerakan dengan baik agar tercipta dengan sempurna dan baik dalam ukuran brosur supaya pada penulisan humas harus baik agar pada saat meneliti ukuran brosur harus menjelaskan suatu hubungan yang baik supaya tidak ada kesalahan dalam mengukur penulisan humas supaya hubungan brosur pada ukuran harus sama dan tidak ada salah dalam menentukan suatu ukuran brosur yang pasti dalam penantian hubungan yang baik agar tercipta suatu hubungan yang baik pada ukuran brosur supaya tidak ada kesalahan dalam menjelaskan suatu ukuran pada brosur agar terjalin dengan baik penulisan humas supaya tidak ada kesalahan yang ada pada ukuran brosur supaya bisa melakukan suatu hubungan brosur pada penulisan humas agar dengan baik supaya dalam meneliti suatu ukuran brosur harus terlihat dengan baik agar dapat dijelaskan dengan baik .

Contoh Brosur

referensi:
http://army-arif.blogspot.com/2009/12/pengertian-brosur.html
Read More..

Pengertian Karya Ilmiah


Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki banyak definisi, diantaranya ada yang mengatakan bahwa Karya ilmiah adalah suatu laporan tertulis yang merupakan hasil suatu kajian atau penelitian yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karya ilmiah memiliki standard dalam penulisan, yaitu etika keilmuan yang sudah disepakati dan harus ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada juga yang mendefinisikan karya ilmiah sebagai suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karya ilmiah tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung didalamnya menjadi padu dan jelas.
Sementara itu, bersifat ilmiah artinya bahwa karya ilmiah tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang disasarkan pada beberapa bukti empiric atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empiric atau teori yang mendukung gagasan tersebut.
Pengertian tadi sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Brotowijoyo, “Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. “ Ditambahkan pula bahwa penyusunan karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenearan dalam sebuah karya ilmiah harus berupa kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, sebuah karangan dapat digolongkan ke dalam karya ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·         Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
·         Pengetahuan yang disajikan dalam karya ilmiah haruslah berdasarkan fakta atau data empiric atau berdasarkan kepada teori-teori yang telah teruji dan dapat diakui kebenerannya.
·         Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah karya ilmiah tidak boleh mengandung manipulasi data.
·         Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah bahas yang baku dan diusahakan banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah. Namun tentunya, penggunaan bahasa-bahasa yang bersifat denotatif pun haruslah menjadi bahasa pengantar.
·         Sistematika atau metodologi penulisan karya ilmiah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum membahas mengenai tujuan penulisan ilmiah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu mengapa karya ilmiah perlu dipelajari atau dilatih. Sebagai mahasiswa atau guru, Anda tentu sering diminta untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan bidang keilmuan. Untuk itu Anda harus memperlajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
Selain itu, penulisan karya ilmiah menjadi perlu dipelajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.
·         Seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu menuangkan idea tau gagasannya melalui sebuah karya ilmiah atau karya tulis lainnya. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis tidak hanya cukup dipahami, melainkan harus dipraktikan.
·         Berbagai pengamatan yang dilakukan dilapangan, menunjukan bahwa kemampuan menulis guru yang mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam penulisan karya ilmiah.
·         Karya ilmiah memiliki cirri khas yang membedakan dengan jenis tulisan atau karangan deskripsi lainnya. Oleh karena itu, cirri khas tersebut harus dikuasai agar bisa diterapkan dengan benar ketika menulis.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai berikut :
·         Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.
·         Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan ini biasanya terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, maupun desertasi.
·         Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalkan, karya ilmiah yang disusun untuk suatu seminar, somposium, diskusi panel, dan sejenisnya.
·         Mengikuti perlombaan penulisaan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
·         Menyebarkan hasil peneletian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau saat ini banyak juga yang diposting dalam sebuah website.

Fungsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi penting, diantarannya berfungsi sebagai rujukan, sebagai penambah wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintergrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta member kepuasaan intelektual, disamping menyumbang terhadapat perluasaan cakrawala ilmu pengetahuan.

Aturan Menyusun Karya Ilmiah
Laporan penulisan karya ilmiah harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Hal ini diperlukan agar pembahasan tidak melenceng ke mana-mana sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan.
Umumnya, susunan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
·         BAB I terdiri atas :
1.    Latar Belakang Masalah
Pemicu suatu permasalah atau objek bahasan yang dijadikan penelitian.
2.    Maksud Dan Tujuan Penelitian Dibuat
3.    Rumusan Masalah
4.    Identifikasi masalah
5.    Batasan masalah
6.    Arti atau Makna Istilah yang Dipakai Di Dalam Karya Tulis
7.    Kerangka Pemikiran
Landasan teoritis yang dipakai untuk mendukung pembahasan.
8.    Metode Penelitian
-       Metode Penelitian Kualitatif
-       Metode Penelitian Kuantitaf
9.    Operasional Variabel
Paparan yang berisi subjudul dari tiap bab.

·         BAB II
Berisi tinjauan atau landasan teori yang dapat dipakai untuk mendukung peneltian.
·         BAB III
Berisi penjelasan mengenai objek yang diteliti.
·         BAB IV
Berisi pembahasan atau analisis objek.
·         BAB V
Berisi Kesimpulan serta Saran yang didapat dari pembahasan.

Daftar Pustaka
Dalam karya ilmiah, perlu dicantumkan daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sumber data-data yang diperoleh dan menjadi rujukan, bisa didapat dari literature-literatur, buku, majalah, dan sebagainya. Penulisan daftar pustaka memuat nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.
Sampai saat ini, banyak versi cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang dan disepakati oleh masyarakat keilmuan tiap-tiap bidang. Misalnya, daftar pustaka di Universitas Gunadarma (UG) akan berbeda dengan universitas lain. Mahasiswa Gunadarma yang sedang menulis laporan ilmiah harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan oleh universitasnya.

Kejelasan Logika
Syarat lain dari penulisan karya ilmiah adalah nalar atau logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti, bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam menulis. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti, tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul.

Konsistensi
Syarat lain dalam penulisan karya ilmiah adalah “konsisten”. Konsisten dalam penulisan karya ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil.
Contohnya, pada penulisan subjudul dengan tanda angka, maka di bab selanjutnya pun harus menggunakan angka.
Read More..

Selasa, 01 Mei 2012

Perhitungan, Pembalasan Serta Pemulihan Nama Baik


Manusia Dan Keadilan


Pengertian Pembalasan Dan Keadilan

         Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari pentah Tuhan pun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan dineraka.

Penyebab Perhitungan dan Penjelasan
             Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan mennimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
              Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Macam - Macam Perhitungan, Pembalasan dan Pemulihan Nama Baik

              Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.


referensi:
http://vdeeaa.blogspot.com/2012/04/perhitungan-dan-pembalasan.html Read More..

Kejujuran Dan Kecurangan


Manusia Dan Keadilan


Kejujuran Dan Keadilan 

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya yaitu melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan (ketidak adilan) antara lain ;
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun..
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan. Oleh karena itu sebagai manusia seharusnya kita dapat menilai dan memilih mana yang harus diambil dari norma tersebut.

referensi:
http://agungclivemelod.blogspot.com/2011/05/kejujuran-dan-kecurangan.html
Read More..

Macam-macam Keadilan


Manusia Dan Keadilan

Bermacam Keadilan

1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal

2. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

referensi:
http://timbul-waluyo88.blogspot.com/2012/04/pengertian-bermacam-keadilan.html
Read More..

Keadilan Sosial Dengan Pandangan Dunia Ilahiah

Manusia Dan Keadilan

Keadilan Sosial Dengan Pandangan Dunia Ilahiah

         Sekarang ini, banyak slogan yang begitu memikat yang bergaung di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Namun, apabila slogan-slogan tersebut tidak ditopang oleh suatu prinsip yang kokoh, maka semua itu tak lebih dari "sebuah bentuk tanpa isi".
        
         Ungkapan "keadilan sosial" adalah salah satunya. Kita menyaksikan bahwasannya hampir seluruh rezim yang berkuasa di dunia ini senantiasa menggembar-gemborkan slogan tersebut, seraya menyatakan dirinya sebagai pedukung keadilan sosial.
Namun, kita juga sering menjumpai kenyataan bahwa tak satupun dari rezim-rezim tersebut yang benar-benar menjalankan keadilan. Sebabnya, slogan-slogan tersebut tidak memiliki akar yang kokoh sehingga lebih bersifat retorik belaka.

       Dalam Islam, problem persamaan dan penyamarataan memiliki akar yang cukup mendalam:
1. Seluruh keberadaan di jagat alam ini berada di bawah pengawasan Tuhan Yang Mahabijaksana, yang tidak mengandungi kerancuan dan kekacauan. Dengan begitu, saya yang merupakan salah satu bagian alam ini, dapat melakukan berbagai kegiatan dengan sesuka hati, namun tetap tidak terlepas dari ketentuan dan sistem yang berlaku.
2. Seluruh perbuatan, ucapan, dan bahkan pemikiran kita berada di bawah pengawasan-Nya. Dalam hal ini, Tuhan senantiasa memperhatikan diri kita. Kelak, semua perbuatan kita akan diadili di hadapan mahkamah-Nya yang adil.
3. Kita semua berasal dari tanah, dan akhirnya akan kembali ke tanah. Di antara butiran-butiran tanah, tidak terdapat perbedaan apapun. Kalau memang demikian, lantas mengapa saya menjadi berbeda (lebih istimewa) dari yang lain?
4. Segenap manusia merupakan hamba-hamba Allah, dan bersahabat dengan mereka merupakan sesuatu yang diridhai-Nya. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling menggemari kebaikan.
5. Seluruh keberadaan di jagat alam ini tidak dapat melampaui batasan, ketentuan, serta hak yang telah ditetapkan sang Pencipta.
6. Ayah dan ibu kita semua adalah sama (Nabi Adam dan Sm Hawa).
          
          Penafsiran serta pemahaman terhadap eksistensi alam dan manusia semacam inilah yang dilandasi "Pandangan Dunia Ilahiah".
        
        Semua itu merupakan sarana yang paling kondusif dalam penciptaan keadilan. Dan faktor yang sanggup merusak dan memporakporandakan sarana tersebut tak lain dari segenap tuntutan hawa nafsu.

referensi:
 http://www.al-shia.org/html/id/books/mencari-Tuhan/04.htm
Read More..
Manusia Dan Keadilan 


Pengertian Keadilan

     Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya. Hakikat keadilan dalam Pancasila, UUD 1945, dan GBHN, kata adil terdapat pada:

1. Pancasila yaitu sila kedua dan kelima
2. Pembukaan UUD 1945 yaitu alinea II dan IV
3. GBHN 1999-2004 tentang visi

      Keadilan berasal dari kata adil. Menurut W.J.S. Poerwodarminto kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang dan tidak memihak.
Pembagian keadilan menurut Aristoteles:
1. Keadilan Komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya.
2. Keadilan Distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dibuatnya.
3. Keadialn Kodrat Alam adalah memberi sesuatusesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita.
4. Keadilan Konvensional adalah seseorang yang telah menaati segala peraturang perundang-undangan yang telah diwajibkan.
5. Keadilan Menurut Teori Perbaikan adalah seseorang yang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar

Pembagian keadilan menurut Plato:
1. Keadilan Moral, yaitu suatu perbuatan dapat dikatakan adila secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.
2. Keadilan Prosedural, yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan.
  • Thomas Hobbes menjelaskan suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan dengan perjanjian yang disepakati.
  • Notonegoro, menambahkan keadilan legalitas atau keadilan hukum yaitu suatu keadan dikatakan adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
http://metakalasari.wordpress.com/2010/06/09/pengertian-keadilan/
Read More..

Sebab serta Pengaruh Penderitaan, Media Massa Dan Seniman


Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan, Media Massa Dan Seniman

         Beberapa sebab timbulnya penderitaan manusia aalah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dll. berita mengenai hal tersebut akan tersebar di media masa. Media masa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
   Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat  dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
 
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit atau azab
    Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.

Pengaruh Penderitaan

      Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negative.
 
* Positife : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian penderitaan namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
* Negative : Terkadang seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila karena banyak tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.

referensi:
 http://zarapintar.wordpress.com/2012/04/30/manusia-dan-penderitaan/
Read More..

Penderitaan Dan Perjuangan


Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan Dan Perjuangan

           Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.

          Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :

          Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.

  • Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
  • Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
  • Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
  • Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.

Berbagai pengaruh dari penderitaan dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana manusia menghadapi kenyataan ini,
apabila menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu dengan contoh motto yang telah saya berikan bahwa
"Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". jadi dia bisa kuat menghadapi penderitaan da selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.
Lawannya adalah sika negatif dalam menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni penyesalan, minder berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan penderitaan.

 referensi :
http://vanyarachell.blogspot.com/2012/04/penderitaan-dan-perjuangan.html


-penderitaan,media masa, dan seniman
-penderitaan n sebaabnya
-pengaruh penderitaan
Read More..

Penderitaan, Kesiksaan, Dan Kekalutan Mental

                                                            

                          Manusia Dan Penderitaan


Pengertian Penderitaan

       Ngomongin penderitaan berarti kita harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Siksaan

         Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.


Kekalutan Mental

            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2.  Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial budaya 
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial

        Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :  
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu 
4.Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota – kota besar
2. Anak-anak muda usia
3. Wanita 
4. Orang yang tidak beragama
5. Orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

    Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.

referensi :
http://ujank.web.id/Coretan-Tugas/manusia-dan-penderitaan.html
Read More..

Pengertian Keserasian


Manusia Dan Keindahan


Pengertian Keserasian


             Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,ukuran dan seimbang.

             Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan. Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas karenanya. Atau orang yang berkulit hitam kurang pantas bila memakau baju warna hijau, karena warna itu justru menggelapkan kulitnya.

             Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam duma musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity). keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnua dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Tetapi ada pula yangberpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalarn suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengarnat.

             Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengaiaman estetik suatu keselaras dinarnik dari perenungan yang menyenangkan. Dalarn keselarasan itu seseorang memiliki perasaan-perasaan seimbang dan tenang, mencapai cita rasa akan sesuatu yang terakhirdan rasa hidup sesaat di tempat-ternpat kesempumaan yang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.

referensi:
http://wasnudin.blogdetik.com/2012/04/02/manusia-dan-keindahan/ Read More..

Rabu, 25 April 2012

Pengertian Renungan


Manusia Dan Keindahan
 

Renungan
     Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan. Teori metafisik dan teori psikologik. 
 
 
Teori Pengungkapan 
           Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutarna bertalian dengan apa yang dialarni oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf ltalia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalarn bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sarna dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperole hmelalui penghayatan tentang hal-hal individuil yang menghasilkan garnbaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai garnbaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalarn dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalarn garnbaran angan-angan.

       Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalarninya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak,garis, warna, suardan bentuk yang diungkapkan dalarn kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sarna.

Teori Metafisik
          Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dati Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). lni sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakancerminansemu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (tiruan) dad realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi, asli dan indah sempuma ciptaan Tuhan. Kemudian dalarn dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhimya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalarn sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan adalah suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dati negara Republik yang ideal menurut Plato.

          Dalarn jarnan modem suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemaharnan terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara. Dunia obyektif sebagai ide hanyalah wujud luar dari keinginan itu. Selanjutnya ide-ide itu mempunyai perwujudan sebagai benda-benda khusus. Pengetahuan sehari-hari adalah pengetahuan praktis yang berhubungan dengan benda-benda itu. Tapi ada pengetahuarr yang lebih tinggi kedudukannya, yakni yang diperoleh bilamana pikiran diarahkan kepada ide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Teori Psikologis
      Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

       Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori perrnainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam perrnainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperanan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan. Seseorang yang semakin meningkat taraf kehidupannya tidak memakai habis energinya untuk keperluan sehari-hari, kelebihan Tenaga itu lalu menciptakan kebutuhan dan kesempatan untuk melakukan rangkaian permainan Yang imaginatif dan kegiatan yang akhimya menghasilkan karyaseni. Teori permainan tentang seni tidak sepenuhnya diterima oleh para ahli estetik. Kebel’3tan pokok yang dapat diajukan ialah bahwapermainan merupakan suatu kreasi, padahal seni adalahkegiatan yang seriusdan pada dasamya kreatif.

         Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia. Simbol atau tanda yang menyerupai atau mirip dengan benda yang dilambangkan disebut iconic sign (tanda serupa), misalnya tanda lalu lintas yang memperingatkan jalan yang berbelok-belok dengan semacam huruf Z adalah suatu tanda yang serupa atau mirip dengan keadaan jalan yang dilalui. Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta akhimya berhenti adalah simbol atau tanda dari kehidupan manusia dengan pelbagai perasaannya yang ada pasang atau surut serta tergesa-gesa atau santainya dan ada akhimya.

referensi:
http://wasnudin.blogdetik.com/2012/04/02/manusia-dan-keindahan/
Read More..